Politeknik LP3I Jakarta Bantu Tingkatkan Kinerja IKM Komponen Otomotif

IKM plj otomotif

Jakarta, lp3ijkt.ac.id – SEJUMLAH dosen dan mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta terjun ke lapangan melakukan pengabdian masyarakat di industri kecil menengah (IKM) pembuat komponen otomotif tier-3 di Cikarang, Jawa Barat.

“Sedikitnya tiga dosen dan lima mahasiswa dari dua jurusan yang dilibatkan di kegiatan pengabdian masyarakat (PkM) ini,” kata Donny Oktavian Syah Ketua PkM LP3I Jakarta, dalam keteranganya kepada pers, Senin (17/10)

Dosen yang dilibatkan berasal dari program studi (Prodi) Manajemen Informatika dan Administrasi Bisnis Internasional Politeknik. Joko, Direktur PT Izumi, yang menjadi sasaran pengabdian masyarakat LP3I Jakarta kali ini menyambut baik kegiatan tersebut.

“Hal ini menjadi sinergi bersama antara kampus dan dunia usaha,” ujarnya pada kesempatan yang sama. Kegiatan dalam skema Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) yang mendapatkan dukungan dana dari Kemendikbud tersebut digelar sejak Juli 2022 dan dijadwalkan berakhir pada November 2022.

Pengabdian masyarakat tersebut mengusung tema Supplier Performance Improvement pada IKM Industri Komponen Otomotif Tier-3. Program pelatihan yang digelar dalam kegiatan ini antara lain mengenai peran penting K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam bekerja, penggunaan e-commerce, web dan market place, pengelolaan keuangan IKM, penggunaan SIM (Sistem Informasi Manajemen) stock product, strategi pemasaran digital, implementasi pemasangan barcode dalam produk, dan implementasi Kaizen dan 5S (Seiri-Seiton-Seiso-Seiketsu-Shitsuke).

Serangkaian pelatihan dilaksanakan secara bergantian dan terjadwal agar tidak mengganggu aktifitas produksi perusahaan yang menjadi tempat PkM. Untuk memastikan pelatihan tersebut dapat dimengerti, dosen dan mahasiswa turut mendampingi saat pelaksanaannya secara langsung, setelah pelatihan dilakukan. Melalui pengabdian masyarakat tersebut diharapkan kinerja perusahaan peserta pelatihan meningkat secara umum.

Pembelajaran sekaligus sharing session bersama antar dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dengan perguruan tinggi ini diharapkan memperkecil gap sekaligus memperkuat hubungan link and match keduanya. “Walaupun skalanya IKM, mereka memegang peran penting dalam mata rantai pasok dunia. Jika komponen yang dihasilkan berkualitas dan bagus, kinerja industri otomotif di tier-2 yang menerima suplai menjadi lebih bagus. Sebaliknya, jika barang yang dipasok kurang baik maka akan mengakibatkan penurunan kualitas produk otomotif. Supplier Performance Improvement merupakan kata kunci dalam kegiatan ini,” kata Donny.

Donny melanjutkan pengabdian masyarakat ini juga menjadi sarana ideal bagi mahasiswa yang dilibatkan untuk mempraktekkan pelajaran di kampus sekaligus melihat dan mengamati langsung aktivitas operasional sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan komponen otomotif.