Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang senantiasa memberikan kita nikmat, bimbingan dan petunjuk untuk menjadi orang baik dan bermanfaat, aamiin
Negara kita diprediksi akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030, dimana angkatan kerja di Indonesia akan mencapai angka 70%, oleh karena itu bonus demografi ini harus dipersiapkan secara matang agar bisa memberikan keuntungan bagi bangsa Indonesia dengan menyiapkan sumber daya manusia dan lapangan kerja yang berkualitas, salah satu upaya meningkatkan daya saing ini adalah dengan Pendidikan tinggi vokasi.
Kualitas SDM yang lulus dari Pendidikan tinggi vokasi harus bisa bersaing di tingkat regional dan global, Competitive Advance untuk mencapainya ada tiga hal yang harus dipenuhi:
- SDM harus kompetitif dalam karakter, maksudnya yakni memiliki etos kerja keras, jujur, kolaburatif, solutif dan entrepreneurship
- SDM harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang menguasai the emerging skills, mampu mengisi the emerging jobs dan inovatif dalam membangun the emerging business
- SDM harus kompetitif dalam emotional spiritual, maksudnya berbudi pekerti luhur, berakhlak, taat beribadah, berbakti pada orang tua, peduli yang ditunjang dengan kesehatan dan kekuatan, maka Saudara akan menjadi generasi yang premium.
Pada kesempatan ini kami mengajak semua Civitas Akademika Politeknik LP3I Jakarta agar menjadi SDM yang kompeten dan berdaya saing sehingga berkontribusi bagi Bangsa Indonesia. “Pendidikan Vokasi Solusi Pasti Untuk Negeri” dan Selamat Saudara telah bergabung dengan Kampus yang Berani Punya Skills
VISI |
Menjadi Perguruan Tinggi vokasi yang Professional dengan orientasi kompetensi, penguatan karakter dan kemandirian di bidang manajemen, bisnis dan teknologi pada tahun 2024. |
MISI |
|
.
Fenomena tidak tertampungnya lulusan pendidikan tinggi, di dunia kerja bukan cerita milik era tahun 2000-an saja. Bila dirunut ke belakang, sebenarnya gejala tersebut sudah mulai muncul ke permukaan sekitar dua puluh tahun sebelumnya. Semakin hari semakin meresahkan masyarakat yang mengalami langsung. Namun hingga menjelang akhir 1980- an, belum ada tanda-tanda pihak yang merasa terpanggil untuk menyelesaikan masalah tersebut, baik pemerintah maupun swasta.
Atas dasar itulah, maka Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) didirikan pada 29 Maret 1989 dengan cabang pertama di Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Selanjutnya, bermula dari program kursus 6 bulan, LP3I kemudian mengembangkan sayapnya menjadi lembaga pendidikan profesi (1-2 tahun), yang berorientasi dunia kerja.
Melihat keberhasilan model pendidikan yang dijalankan oleh LP3I, animo masyarakat pun semakin besar. Peserta didik bukan hanya penduduk ibukota saja, bahkan dari beberapa daerah yang cukup jauh. Oleh sebab itulah, LP3I membuka cabang-cabang hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia.
Kiprah LP3I semakin diakui oleh masyarakat luas. Pengakuan dari dunia industri tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang merekrut lulusan LP3I. Sedangkan pengakuan lain datang dari dunia pendidikan dalam dan luar negeri melalui kerjasama transfer kredit dan konversi materi ajar.